Monday, January 19, 2004

Tadi pagi selesai baca bukunya Ayu Utami yang ketiga. Kumpulan esai2 yang pernah dimuat di majalah Djakarta!, dan dikasi judul 'Si Parasit Lajang' (ini karena dia memilih gak kawin (baca: nikah) dan masih tinggal serumah sama nyokapnya). Banyak yang dibahas, dari sex sampe politik (khas dia banget, pake bahasa yang slengean).

Adek gue bilang, dia pilih judul itu sebagai mekanisme pertahanan, biar nggak ditanyain lagi, sama orang kenapa dia pilih jalan hidup sebagai lajang. Dia selalu dapet dialog kayak gini:
'Menikah?' 'Tidak' 'Ah, bukan tidak, tapi belum' (kalimat yang terakhir ini dengan nada empati, penuh kasihan seolah ingin menentramkan) atau kayak gini:
'Sudah menikah?' 'Tidak, saya tidak menikah' 'Mengapa tidak? Anda punya trauma?' (kalo yang ini dengan sikap menyerang' dan agak menuduh)

Kasihan juga bacanya, selalu 'diserang' seperti itu. Soalnya memang kenapa kalau ada perempuan memilih melajang? Toh itu pilihan hidup dia, sama juga kalo seseorang memilih pilihan apapun dalam hidupnya, entah itu agama atau sekedar pilih baju warna apa. Hm... emang manusia selalu ditakdirkan untuk menilai orang lain, bagusnya sih nggak menilai sama sekali, itu utopis, terlalu ideal. Terang-terangan atau diam-diam pasti kita menilai orang lain, entah luarnya atau dalemnya. Padahal siapa tau kita gak punya hak untuk itu.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home