Thursday, December 23, 2004

...

tireeeeeeeeeeeeedddd... what a week!!! ... a tiring one... hoping for
a happy long holiday ... but aint getting any =_________= hoping for a
long chatty dinner with my friends... dinner at bale aer or semanggi
anyone, this friday ??

Thursday, December 16, 2004

The test

.. went jeopardy .. i cant memorize 80 percents of the lessons thought
by my senseis, grammars, vocabularies, kanjis. that i cant even read
katakana. what on earth was on my mind? and last night, i have a dream
doing the same test, and still cant do it. i mean it was my dream. i
cant even do it in my own dream.
and today, i'm missing someone, badly. feel like telling everything,
and pour my guts out, and lean my head. that really sounds
wonderful.....

~missu

Wednesday, December 08, 2004

Do you believe in dreams?

"Eh kemaren malem gue mimpi apa ya? kayanya rame deh, ceritanya panjang..".
"Mimpi-in gue kali.." acuh tak acuh sambil nonton TV.
"Eh iya .. bener! g mimpi elu kawin...".
"HAH?! amiiinnn..." kaget terus seneng. "Gimana?".
"Seru gitu ... lagi mau akad, tapi tempatnya belom siap, tapi keluarga calon mertua lo udah dateng gitu".
"Hihihi lucu .. terus?" jadi penasaran.
"Terus kawinya di gedung di fakultas gue".
"Ihhhhhh garing!! ga mau ga mau ga mau!" loh? padahal kan belom ya? "Terus?".
"Lo didudukkin di panggung di depan gitu, pake baju adat Makassar".
"Makassar?".
"He eh, calon lo orang Makassar".
"Gimana orangnya?"
"Cakep deh, tinggi gede, orangnya kaya lagi senyum terus, dan kalo senyum pipinya naek" pipinya naek terus dong...
"Amiiinnn ..." hahaha!!
------------------------------------
believe that? My friend's mom dreamt that she met her future husband, before she actually meet him (my friend's dad) (grammar?). padahal katanya mimpi cuma bunga tidur.. do you believe in dreams?

~ah,ngomonginginianlagi






Friday, December 03, 2004

G nonton teater loh !! [bangga]

Serius deh, orang harus tetap berhubungan dengan dunia seni, biar tetep seger dan hidup berimbang. Kemaren malem abis kerja g nonton teater jepang, acaranya di Japan Foundation, Gedung Summitmas II lantai 2. undangannya udah diurus sama temen les jepang g, ya wis, dari pada sayang? sampe sana, hampir aja telat.. di brosur si dibilang acaranya mulai jam 19.00, tapi baru mulai jam 19.20 [menyesuaikan diri dengan budaya Indonesia kali ya..]

yang manggung Grup Teater Hotaru no Ki, grup teater jepang yang emang menetap di Indonesia [ada juga ya ?], pimpinan Rieko Mitani. yang dipentasin Yuki Onna [perempuan salju] dan Miminashi Hoichi [Hoichi tanpa telinga]. dua-duanya cerita tentang kaidan [cerita rakyat tentang hantu, lagi2, ini kali menyesuaikan dengan budaya indonesia yang lagi pada doyan hantu2an ya ?]. Di hall tempat pertunjukannya itu kita duduk di tatami [so what? hehehe...]. berikut sinopsisnya [taken from majalah bulanan Nuansa, with several changes]. enjoy...

Yuki Onna, adalah arwah seorang gadis yang bergentayangan di daerah utara Jepang. Suatu malam ia jatuh cinta pada seorang laki-laki, bernama Minokichi, yang sedang pingsan di tengah badai salju. Dalam keadaan antara sadar dan tak sadar, Minokichi dibuat berjanji, bahwa ia tidak akan menceritakan pada siapapun tentang pertemuannya dengan Yuki Onna. Untuk membuktikan cintanya, Yuki Onna berubah menjadi seorang gadis, bernama Oyuki dan memikat Minokichi dan mereka menikah. Bertahun-tahun mereka tidak dikaruniai anak [mungkin karena Oyuki sebenernya adalah arwah]. Pada suatu malam, bertahun2 setelah mereka menikah, setelah makan malam, Minokichi bercerita pada Oyuki, bahwa ia pernah bertemu seorang gadis mirip Oyuki sebelum mereka menikah. Malam itu juga Oyuki memberitahu Minokichi bahwa ia-lah Yuki Onna, dan ia
memilih pergi meninggalkan Minokichi daripada tetap tinggal tapi tidak dapat memberikan keturunan.

Hoichi adalah seorang biksu yang tinggal di sebuah kuil tua. Ia buta, namun pandai memainkan biwa [alat musik petik dari Jepang, yang bentuknya mirip kecapi] dan mendendangkan legenda keluarga samurai yang telah tiada. Suatu malam, tanpa di duga, arwah mereka hadir dan menyuruh sang biksu untuk terus bercerita setiap malam. Guru Hoichi mulai curiga akan tingkah lakunya yang aneh, dan agar arwah samurai tidak dapat menyakiti Hoichi, ia menaruh mantra di sekujur tubuh Hoichi [Si Gurunya itu mbikin kaligrafi Kanji Jepang di badannya Hoichi]. Malam itu, arwah sang samurai tidak dapat kesulitan menemui Hoichi [karena sudah dimantrai]. Namun ternyata Si Guru tidak memantrai telinga Hoichi, sehingga sang Samurai bisa mencopot telinga
Hoichi. Tapi [happy ending nih] gara-gara ngga punya kuping dan buta, tapi bisa mainin biwa, banyak orang yang mulai belajar biwa ke Hoichi [buka tempat les dan bayar], dan Hoichi jadi kaya.

Ngga taunya, yang jadi Yuki Onna dan Hoichi, temennya temen les gue, sama2 ibu2 yang anaknya sekolah di sd jepang di jakarta. Btw, g pikir bakal pake bahas Indonesia, taunya bahasa Jepang, walopun bahasa yang dipake tingkat SD, g gak ngerti jugak :D. Lucunya g malah ngliatin yang maen, mirip temen g. hihehehe

Thursday, December 02, 2004

Keras Kepala

Kutipan dari http://gombal.blogdrive.com bikinan kere kemplu
====================
Ini soal sederhana: jarak usia, beda angkatan, dan bawaan pribadi yang
kelewat struktural memang menjadikan dia selalu terpinggirkan secara
sosial di kantornya. Dia tidak pernah bisa menjadi teman. Dia hanya
bisa jadi bos. Di satu sisi berkuasa, dan menikmatinya, tapi di sisi
lain dia iri karena terasing, tak terlibat dalam keriangan bersama.
Kesian.

Saya kirim SMS: "mslhmu = krg nyampur sm ank buah u/ hal yg hrs nyampur"

Jawabannya: "u know, mrk yg gak mo nyampur sm gw!"
====================

senangnya punya bos yang mau nyampur dengan anak buahnya, dan ketika
nyampur pun ndak melulu ngomongin kerjaan, bisa keluarga, hobby ato
kejadian lucu waktu berangkat kerja tadi. tapi mungkin itu justru
susah ya? pengen nyampur dan tapi pada saat yang sama ndak mau
kehilangan wibawa di depan anak buah. yaa.. bakal kehilangan wibawa
sih kalo cengangas cengeges. tapi kalo just "asik aja" kayanya malah
dapet respek dari stafnya.

berkuasalah karena dihormati, bukan karena sekedar ditakuti.

~nyobangeblogpakeemail